Artikel
ARTIKEL PTK SQCP
Tanggal : 15-10-2019 09:59, dibaca 123 kali.PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PARAGRAF MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SQCP BAGI SISWA KELAS IX-B SMPN 1 JAKEN SEMESTER GENAP TAHUN 2014/ 2015
Slamet Suladi[*])
Abstrak: masalah PTK ini, bagaimanakah proses pembelajaran,peningkatan motivasi belajar, peningkatan hasil belajarmenemukan gagasan utama paragrafsiswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken dengan teknikpembelajaranSQCP? Penelitian dilaksanakan dengan dua siklus. Hasil penelitian ini: proses pembelajaranteknik pembelajaran SQCP berjalan baik, motivasi belajar siswa meningkat dengan diterapkannya teknik pembelajaran SQCP, dannilai rata-rata hasil belajar siklus I ke siklus II meningkat4,59. Ketercapaian ketuntasan siswa dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan 20,83%.
Kata kunci: motivasi belajar, hasil belajar,teknik pembelajaran SQCP
PENDAHULUAN
Selama ini pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menemukan gagasan pokok paragraf dikatakan belum berhasil. Hal ini dapat dilihat dari sikap dan perilaku siswa sehari-hari dalam mengikuti pembelajaran. Motivasi belajar siswa masih rendah ketika mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia.
Setelah proses pembelajaran berakhir, hasil ulangan siswa masih banyak di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini terbukti dari hasil tes menemukan gagasan pokok paragraf, siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 45%. KKM mata pelajaran yang ditetapkan di SMP Negeri 1 Jaken adalah 75.
Atas dasar empirik, diperlukan adanya teknik pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca. Penggunaan berbagai strategi, teknik, dan metode yang inovatif dapat menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif. Siswa dalam kaitan ini terlibat secara langsung dalam menyerap informasi dan menyatakan kembali rekaman informasi yang diperolehnya dengan kemampuan individu siswa (Iskandarwassid dan Sunendar, 2008: 227).
Teknik pembelajaran SQCP merupakan salah satu alternatif strategi yang dapat digunakan pada pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dilandasi asumsi kegiatan membaca yang dilakukan siswa dengan perasaan senang akan mencapai hasil yang maksimal. Teman-teman dan guru yang berada di lingkungan siswa merupakan salah satu sumber belajar siswa. Dengan teknik pembelajaran SQCP, siswa yang mengalami kesulitan dapat bertanya kepada teman atau guru. Salah satu konsekuensi logis dari kegiatan ini, kelas menjadi ramai tetapi dinamis karena banyak siswa tidak enggan bertanya pada temannya.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, dilakukan penelitian terhadap pembelajaran keterampilan membaca khususnya menemukan gagasan utama paragraf dengan teknik pembelajaran SQCP. Teknik pembelajaran SQCP dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran karena siswa dapat berperan aktif membantu temannya dengan menularkan pengetahuan tentang cara menemukan gagasan utama paragraf. Dengan penggunaan teknik pembelajaran SQCPdiharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam menemukan gagasan utama paragraf.
Rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian tindakan kelas ini ada tiga.(1) Bagaimana proses pembelajaran menggunakan teknik pembelajaran SQCP materi menemukan gagasan utama paragraf siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken?(2) Bagaimanamotivasi belajar pada proses pembelajaran menemukan gagasan utama paragraf siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken setelah diterapkannya teknik pembelajaran SQCP? Dan (3) Bagaimanahasil belajar menemukan gagasan utama paragraf siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken setelah diterapkannya teknik pembelajaran SQCP?
Sejalan dengan rumusan masalah ada tiga tujuan yang akan dicapai dalam PTK ini.(1) Mendeskripsikan proses pembelajaran menggunakan teknik pembelajaran SQCP materi menemukan gagasan utama paragraf siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken.(2) Meningkatkan motivasi belajar pada proses pembelajaran menemukan gagasan utama paragraf siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken setelah diterapkannya teknik pembelajaran SQCP. Dan (3) Meningkatkanhasil belajar menemukan gagasan utama paragraf siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken setelah diterapkannya teknik pembelajaran SQCP.
Manfaat PTK ini ada tiga. (1) Manfaat bagi siswa adalah: dapat mengukur tingkat keberhasilan siswa pada pembelajaran menemukan gagasan utama paragraf dengan teknik pembelajaran SQCP.(2) Manfaat bagi guru adalah: dengan penerapan teknik pembelajaran SQCP, guru akan mengetahui tingkat keberhasilannya dalam menyampaikan materi pelajaran. (3) Manfaat bagi sekolah adalah: hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengambil kebijakan mengenai pembelajaran keterampilan membaca yang di antaranya menyangkut penyediaan media pembelajaran dan penyediaan buku-buku bacaan khususnya keterampilan menemukan gagasan utama paragraf dan keterampilan berbahasa secara umum yang memadai.
LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pengertian Motivasi Belajar
Hakikat motivasi belajar menurut Uno (2007: 23) adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya pada beberapa indikator dan unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan kebutuhan dalam dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang konfusif, sehingga memungkinkan seseoramng siswa dapat belajar dengan baik.
Menurut W.S Winkel (dalam Ekawarna, 2011: 30) “Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri individu yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah demi tercapainya tujuan belajar”. Pada pengertian tersebut motivasi mengandung tiga elemen penting, yaitu: (a) Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada individu. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa energi di dalam sistem neuropysiological yang ada pada organisme. Karena menyangkut perubahan energi pada manusia, (b) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/ feeling afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia, (c) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yaitu tujuan. Tujuan akan menyangkut soal kebutuhan.
Pengertian Hasil Belajar
Gagne dan Driscoll dalam (Ekawarna, 2011: 40) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa (learner’s performance). Menurut Gagne dan Briggs (dalam Ekawarna, 2011: 40) hasil belajar merupakan kemampuan internal (capability) yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang tersebut melakukan sesuatu. Arikunto (1990: 102) menambahkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pengajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, atau kata-kata. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dan telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang tersebut melakukan sesuatu sebagai akibat perbuatan belajar.
Teknik Pembelajaran SQCP
Teknik pembelajaran SQCP bermula dari perenungan penulis. Penulis merenung untuk menemukan sebuah teknik pembelajaran yang lebih efektif. Teknik pembelajaran tersebut digunakan untuk meningkatkan hasil belajar sekaligus motivasi belajarsiswa. SQCPmerupakan singkatan dari (1) Summarizing, (2) Questioning, (3) Clarifying, dan (4) Predicting. Adapun langkah-langkah teknik pembelajaran SQCP sebagai berikut. (1)Summarizing(Membuat Ringkasan). Para siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi serta memadukan informasi yang paling penting dalam teks bacaan. Teks dapat diringkas. (2)Questioning(Mengajukan Pertanyaan). Siswa mengidentifikasi informasi yang cukup bermakna untuk dijadikanpertanyaan. Siswa membuat pertanyaan berdasarkan informasi bermakna tadi dan mencoba menjawabnya sendiri untuk mengetahuikemampuannya sendiri. (3)Clarifying(Melakukan Klarifikasi). Siswa diminta untuk menjelaskan kesulitannya dalam memahai teks bacaan, perhatian guru ditujukan pada alasan-alasan mengapa suatu teks bacaan sulit dipahami, serta mengambil tindakan yang perlu dan cocok bagi siswa untuk disimpan dalam ingatan siswa (misal dengan membaca ulang, bertanya, atau meminta bantuan).(4)Predicting(Memprediksi).Siswa menduga kejadian atau peristiwa yang akan diungkap pengarang selanjutnya dalam teks bacaan. Siswa juga menggunakan pengetahuan yang baru diterima dengan pengetahuan baru dalam teks bacaan.
Penelitian Yang Relevan
Penelitian Sri Jayanti (2012) yang bejudul “Peningkatkan Hasil Belajar Melalui Teknik Reciprocal Teaching Pada Materi Kubus dan Balok Peserta Didik Kelas VIII B SMP 5 Semarang Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012” menyimpulkan bahwa Teknik Reciprocal Teachingdapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik Kelas VIII B SMP 5 Semarang pada pokok bahasan kubus dan balok.
Sementara itu penelitian Bayujaga(2010) yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Model Reciprocal Teaching Menggunakan CD Pembelajaran pada Materi Pokok Kubus Siswa Kelas VIII SMPN 2 Kendal” menyimpulkan bahwa penerapan Model Reciprocal Teaching mampu meningkatkan rata-rata hasil belajar materi pokok Kubus mata pelajaran Matematika.
Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal guru/ peneliti belum menggunakan teknik pembelajaran SQCP. Pada kondisi awal ini motivasi belajar dan hasil belajar siswa dalam menemukan gagasan utama paragraf masih rendah. Sebagai solusi permasalahan di atas guru mengajukan teknik pembelajaran SQCP.
Guru melaksanakan tindakan dalam pembelajaran. Tindakan dilaksanakan pada siklus 1 dengan memanfaatkan teknik pembelajaran SQCP untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar menemukan gagasan utama paragraf dengan cara berkelompok enam anak-enam anak.
Kegiatan guru berikutnya melakukan siklus 2. Pada siklus 2 guru memanfaatkan teknik pembelajaran SQCP untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar menemukan gagasan utama paragraf dengan cara berkelompok empat anak-empat anak.
Kondisi akhir guru membandingkan motivasi dan hasil belajar menemukan gagasan utama paragraf pada kegiatan prasiklus, siklus 1, dan siklus 2. Ternyata ada peningkatan dari kegiatan prasiklus, siklus 1, dan siklus 2. Dari data di atas diduga melalui teknik pembelajaran SQCP dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar menemukan gagasan utama paragraf siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini ada tiga.(1) Teknik pembelajaran SQCPdapat memperbaikiproses pembelajaran menemukan gagasan utama paragraf siswa Kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken.(2) Teknik pembelajaran SQCPdapat meningkatkan motivasi belajar menemukan gagasan utama paragraf siswa Kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken. (3) Teknik pembelajaran SQCPdapat meningkatkan hasil belajar menemukan gagasan utama paragraf siswa Kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken.
METODE PENELITIAN
Setting penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tepatnya bulan Januari 2015 s.d. Juni 2015. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken Kabupaten Pati semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015.
Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken Pati tahun pelajaran 2014/2015. Kelas IX-B terdiri dari 24 siswa yaitu 12 siswa putra dan 12 siswa putri.Objek penelitian ini adalah: (a) Motivasi belajar siswa kelas IX-B, dan (b) Hasil belajar menemukan gagasan utama paragraf kelas IX-B
Sumber data dalam penelitian ada dua. (1) Sumber data primer terdiri atas: (a) Data kualitatif: 1) Siswa kelas IX-B SMP Negeri1 Jaken berjumlah 24 siswa. 2) Hasil observasi motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran menemukan gagasan utama paragraf.3) Dokumentasi foto. (b) Data kuantitatif: nilai (hasil belajar) menemukan gagasan utama paragraf siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken. (2) Sumber data sekunder: Guru bahasa Indonesia kelas IX (kolaborator).
Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian iniada dua.(1) Teknik Tes: alat pengumpul datanya berupa soal-soal menemukan gagasan utama paragraf. (2) Teknik Non Tes terdiri atas: (a) Observasi: alat pengumpul datanya lembar observasi, dan (b) Dokumentasi: alat pengumpul datanya foto-foto, catatan siswa, dan nilai siswa.
Validitas data dalam penelitian ini ada dua. (1) Data Kualitatif yang berupa motivasi belajar siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken dengan teknik trianggulasi. Peneliti menggunakan teknik trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. (2) Data Kuantitatif yang berupa nilai (hasil belajar) menemukan gagasan utama paragraf siswa kelas IX-B dengan cara membuat kisi-kisi soal menemukan gagasan utama paragraf.
Teknik analisis data dalam penelitian ini ada dua:(1) data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis Deskriptif Kualitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari data nontes yaitu data observasi, dan catatan lapangan (2)Data Kuantitatifdianalisis dengan Teknik Deskriptif Komparatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes menemukan gagasan utama paragraf pada siklus I, dan siklus II. Nilai dari masing-masing siklus dihitung jumlahnya dalam satu kelas, selanjutnya jumlah dihitung dalam persentase dengan rumus sebagai berikut.
Nilai Akhir= Skor Perolehan x 100 = 10 x 100 = 100
Skor Maksimum 10
Adapun indikator kinerja dalam penelitian ini dirumuskan menjadi tiga macam.(1) motivasi belajar siswa akan berkembang ke arah yang positif dengan digunakannya teknik pembelajaran SQCP. (2) ketuntasan belajar siswa Kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken Pati mencapai 85%. (3) nilai rata-rata hasil belajar menemukan gagasan utama paragraf minimal 80.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Desain penelitian ini menggunakan desain Hopkins (dalam Arikunto, 2008: 16) yang merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif. Setiap siklus terdiri atas empat langkah, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil belajar siswa kelas IX-B terutama pada materi menemukan gagasan utama paragraf masih rendah.Secara klasikal ketuntasan belajar siswa baru 14siswa( 58,33%) sedangkan yang tidak tuntas10 siswa (41,67%). Nilai tertinggi 90, terendah 50 dan nilai rata-rata siswa juga baru mencapai nilai 74,17. Dengan hasil belajar yang demikian maka perlu diadakan tindakan untuk memperbaikinya.
Motivasi belajar siswa juga masih rendah, siswa yang mempunyai motivasi sangat tinggi belum ada, motivasi tinggi hanya 3siswa atau 12,5% yang cukup 50,0%, sedangkan sisanya kurang motivasi 37,5%.
Deskripsi Siklus I
Proses Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk sikus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 dan 11 Februari 2015, dan hari Kamis tanggal 5 dan 12 Februari 2015. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada langkah-langkah yang telah direncana. Pada pertemuan I dan III difokuskan pada pelaksanaan teknik pembelajaran SQCP.Observer mengamati segala tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pada pertemuan II dan terakhir diberi tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. Observasi dilakukan oleh teman sejawat yang bernama Bapak Suhono,S.Pd..Pengamatan dilakukan pada pertemuan pertama dan ketiga. Observer mengambil posisi di belakang.
Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Guru membimbing siswa dalam kerja kelompok
Perubahan Motivasi Belajar
Motivasi belajar siswamengalami peningkatan pada pelaksanaan siklus I yang hasilnya dapat kita lihat pada tabel 1 berikut.
Tabel 1.Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I
No |
Motivasi Belajar |
Jumlah Siswa |
|
Jumlah |
Persentase |
||
1 |
Sangat Tinggi |
- |
- |
2 |
Tinggi |
10 |
41,66% |
3 |
Cukup |
13 |
54,16 % |
4 |
Kurang |
1 |
4,16% |
5 |
Sangat Kurang |
- |
- |
|
Jumlah |
24 |
100 % |
Dari tabel 2 di atas dapat kita lihat bahwa ada perbaikan motivasi belajar siswa, komentar observer juga menunjukkan komentar yang semakin membaik.
Peningkatan Hasil Belajar
Deskripsi ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebagai berikut. Siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM 75 sebanyak 7 siswa yaitu sebesar 29,16 %. Sedangkan yang sudah mencapai KKM ada 17 siswa yaitu sebesar 70,83 %.Apabila hasil belajar siklus I dianalisis akan tampak seperti tabel di bawah ini.
Tabel 2.Hasil Belajar Kegiatan Siklus I
No. |
Kategori |
Nilai |
Frekuensi |
Jumlah |
% |
Nilai Rata-rata |
1 |
Sangat Baik |
86 – 100 |
5 |
450 |
20,83 |
|
2 |
Baik |
71 – 85 |
12 |
960 |
50,00 |
|
3 |
Cukup |
65 – 70 |
6 |
420 |
25,00 |
|
4 |
Kurang |
55 − 64 |
- |
- |
- |
|
5 |
Sangat Kurang |
0 – 54 |
1 |
50 |
04,16 |
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah |
24 |
1880 |
100 |
78,33 |
Hasil ulangan harian siklus I yang ditunjukkan pada tabel2 sudah menggunakan teknik pembelajaran SQCP.Guru membentuk kelompok dengan anggota 6 siswa. Dengan nilai terendah 50, nilai tertinggi 90, dan rata-rata 78,33. Dengan demikian, berdasarkan evaluasi pada prasiklus dan Siklus I dapat dilihat adanya peningkatan.
Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi pada siklus I dihasilkan hal-hal sebagai berikut: (a) Sebagian kecil siswa belum menguasai materi menemukan gagasan utama paragraf. Guru harus mengenalkan materi ini dengan cara menjelaskan teori secara benar. (b) Sebagian siswa sudah memahami cara menemukan gagasan utama paragraf secara benar. Guru perlu memantapkan dengan metode yang benar. (c) Ada kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah yang dibuktikan dengan tanda mereka kurang aktif berdiskusi. Guru perlu mengatasi permasalahan ini dengan memberi petunjuk atau arahan-arahan. (d) Siklus I sangat perlu diulang agar siswa memahami dengan benar materi menemukan gagasan utama paragraf.
Deskripsi Siklus II
Proses Pembelajaran
Pada tahap ini dilakukan tindak lanjut dari temuan pada siklus I. Hal yang dapat dilakukan adalah mempersiapkan perangkat pembelajaran misalnya RPP, lembar observasi, dan lembar analisis nilai. Siklus II terdiri atas 4 pertemuan yang dilaksanakan pada bulan Maret 2015 minggu ke-2 dan ke-3 tepatnya hari Rabu tanggal 11 dan 18 Maret 2015 dan Kamis tanggal 12dan 19 Maret 2015.
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini berjalan sesuai dengan perencanaan. Pada pertemuan I dan III difokuskan pada pelaksanaan teknik pembelajaran SQCP dengan cara diskusi kelompok supaya siswa tidak bosan. Pelaksanaan diskusi kelompok melalui teknik pembelajaran SQCP juga lebih diintensifkan daripada siklus I. Observer mengamati segala tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pada pertemuan II dan terakhir diberi tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. Observasi dilakukan oleh teman sejawat yang bernama Bapak Suhono,S.Pd..Pengamatan dilakukan pada pertemuan pertama dan ketiga. Pelaksanaan siklus II dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2. Guru membimbing siswa dalam kerja kelompok
Perubahan Motivasi Belajar
Pada pelaksanaan siklus II terjadi perubahan perilaku siswa berupa motivasi belajar siswa yang meningkat. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan yang hasilnya dapat kita lihat pada tabel berikut.
Tabel 3.Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II
No |
Motivasi Belajar |
Jumlah Siswa |
|
Jumlah |
Persentase |
||
1 |
Sangat Tinggi |
9 |
37,5 % |
2 |
Tinggi |
15 |
62,5% |
3 |
Cukup |
- |
- |
4 |
Kurang |
- |
- |
5 |
Sangat Kurang |
- |
- |
|
Jumlah |
24 |
100 % |
Dari tabel 3 di atas dapat kita lihat semakin membaiknya motivasi belajar siswa, komentar observer juga menunjukkan komentar yang semakin membaik. Bahkan pada pertemuan ketiga siklus II semua prosedur teknik pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik.
Peningkatan Hasil Belajar
Deskripsi ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II sebagai berikut. Siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM 75 sebanyak 2 siswa yaitu sebesar 8,33 %. Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal ada 22 siswa yaitu sebesar 91,66 %. Adapun hasil nilai siklus II tampak seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 4Hasil Belajar Kegiatan Siklus II
No. |
Kategori |
Nilai |
Frekuensi |
Jumlah |
% |
Nilai Rata-rata |
1 |
Sangat Baik |
86 – 100 |
9 |
810 |
37,5 |
|
2 |
Baik |
71 – 85 |
13 |
1040 |
54,16 |
|
3 |
Cukup |
65 – 70 |
2 |
140 |
8,33 |
|
4 |
Kurang |
55 − 64 |
- |
- |
- |
|
5 |
Sangat Kurang |
0 – 54 |
- |
- |
- |
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah |
24 |
1990 |
100 |
82,92 |
Hasil ulangan hariansikus II yang ditunjukkan pada tabel 4 sudah menggunakan teknik pembelajaran SQCP. Dalam pembelajaran guru membentuk kelompok-kelompok kecil dengan anggota 4 siswa. Adapun hasil nilai terendah 70,00 nilai tertinggi 90,00 dan rata-rata 82,92. Berdasarkan evaluasi pada siklus I dan Siklus II pertemuan keempat dapat dilihat adanya peningkatan.
Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi pada pelaksanaan siklus II, dihasilkan hal-hal sebagai berikut: (a) Semua siswa sudah dapat memahami cara menemukan gagasan utama paragraf dengan benar. (b) Sebagian siswa yang mau membaca dan berlatih materi menemukan gagasan utama paragraf mulai bisa memahami cara menemukan gagasan utama paragraf dengan benar. (c) Motivasi belajar siswa makin meningkat dengan diterapkannya teknik pembelajaran SQCP. (d) Semua siswa belajar menemukan gagasan utama paragraf di dalam maupun di luar kelas yang dibuktikan dengan nilai-nilai siswa yang semakin meningkat. (e) Suasana dalam pembelajaran dengan teknik pembelajaran SQCP yang dilaksanakan secara berkesinambungan dapat berkembang dengan baik. Guru tetap memantau jalannya kegiatan ini dengan memberi arahan seperlunya. (f) Kualitas kegiatan pada siklus II cukup baik. Dari hasil tes siklus II dapat dikemukakan bahwa rata-rata individual di atas batas ketuntasan belajar yang ditentukan (85%). Dengan demikian, peneliti memutuskan tidak melanjutkan penelitian pada siklus berikutnya karena telah mencapai indikator kinerja.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang telah dilaksanakan dapat dinyatakan cukup berhasil.Penerapan teknik pembelajaran SQCPdianggap dapat meningkatkan motivasibelajar siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken dalam menemukan gagasan utama paragraf. Karena dari masing-masing pertemuan ada peningkatan motivasi belajar siswa dalam menemukan gagasan utama paragraf dilihat dari aktivitas yang telah dilaksanakan siswa. Pengamatan motivasi belajar siswa selengkapnya dapat kita lihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Semua Siklus
No |
Motivasi Belajar Siswa |
Kegiatan |
Ket |
|||||
Prasiklus |
Siklus I |
Siklus II |
||||||
Jumlah |
Persen tase |
Jumlah |
Persen tase |
Jumlah |
Persen tase |
|||
1. |
Sangat Tinggi |
- |
- |
- |
- |
9 |
37,5% |
|
2. |
Tinggi |
3 |
12,5% |
10 |
41,66% |
15 |
62,5% |
|
3. |
Cukup |
12 |
50,0% |
13 |
54,16 % |
- |
- |
|
4. |
Kurang |
9 |
37,5% |
1 |
4,16% |
- |
- |
|
5. |
Sangat Kurang |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
|
|
Jumlah |
24 |
100% |
24 |
100 % |
24 |
100 % |
|
Hasil belajar siswa menemukan gagasan utama paragraf semua siklus mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa selengkapnya dapat kita lihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Perbandingan Hasil Belajar Menemukan Gagasan Utama Paragraf Semua Siklus
No |
Hasil Belajar (Nilai) |
Kegiatan |
Ket |
|||||
Prasiklus |
Siklus I |
Siklus II |
||||||
Jumlah |
Persen tase |
Jumlah |
Persen tase |
Jumlah |
Persen tase |
|||
1. |
86 -100 |
4 |
6,25% |
5 |
20,83% |
9 |
37,5% |
|
2. |
71 – 85 |
10 |
65,62% |
12 |
50,00% |
13 |
54,16% |
|
3. |
65 – 70 |
3 |
6,25% |
6 |
25,00% |
2 |
8,33% |
|
4. |
55 − 64 |
6 |
12,5% |
- |
- |
- |
- |
|
5. |
0 – 54 |
1 |
9,37% |
1 |
04,16% |
- |
- |
|
|
Jumlah |
24 |
100% |
24 |
100 % |
24 |
100 % |
|
Hasil belajar siswa berupa nilai ulangan harian juga mengalami peningkatan baik nilai tertinggi, nilai terendah, dan nilai rata-rata. Untuk lebih jelasnya hasil tersebut dapat kita lihat pada tabel berikut.
Tabel 7. Perbandingan NilaiMenemukan Gagasan Utama Paragraf Semua Siklus
No |
Kategori Nilai |
Kegiatan |
Keterangan |
||
Prasiklus |
Siklus I |
Siklus II |
|||
1. |
Nilai Tertinggi |
90 |
90 |
90 |
|
2. |
Nilai Terendah |
50 |
50 |
70 |
|
3. |
Nilai Rata-rata |
74,17 |
78,33 |
82,92 |
|
Perubahan Motivasi Belajar
Berdasarkan hasil di atas dapat kita ketahui bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dari prasiklus sampai siklus II. Dari prasiklus motivasi belajar tinggi baru 12,5%, meningkat menjadi 41,66% pada siklus I dan menjadi motivasi sangat tinggi 37,5% pada siklus II.
Pada akhir siklus II semua siswa telah mengikuti pembelajaran dengan motivasi belajar tinggi dan sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena teknik pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru menarik perhatian siswa, sehingga siswa cenderung mengikuti pembelajaran dengan baik.
Peningkatan Hasil Belajar
Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang telah dilaksanakan di atas dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan teknik pembelajaran SQCP dapat meningkatkan hasil belajar menemukan gagasan utama paragraf siswa kelas IX-B semester genaptahun 2014/2015.
Berdasarkan hasil di atas dapat kita ketahui bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar dari prasiklus sampai siklus II. Dari prasiklus ketuntasan belajar baru 58,33%, meningkat menjadi 70,83% pada siklus I dan menjadi 91,66% pada siklus II.
Pada akhir siklus II hanya 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKM. Untuk siswa tersebut guru memberikan materi tambahan sebagai bahan perbaikan. Guru juga memberikan saran agar siswa lebih rajin belajar.
Dari hasil penelitian tersebut menguatkan pendapat para ahli dan peneliti terdahulu bahwa penggunaan teknik pembelajaran SQCP dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar menemukan gagasan utama paragraf siswa kelas IX SMP.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Proses pembelajaran menggunakan teknik pembelajaran SQCPterjadipeningkatan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken Pati.(2) Teknik pembelajaran SQCP dapat meningkatkan motivasi belajar menemukan gagasan utama paragraf siswa Kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken Pati.(3) Teknik pembelajaran SQCP dapat meningkatkan hasil belajar menemukan gagasan utama paragraf siswa Kelas IX-B SMP Negeri 1 Jaken Pati.
Saran
Ada tiga saran dari penelitian tindakan kelas ini. (1) Diharapkan para guru memanfaatkan forum MGMP untuk menyosialisasikan teknik pembelajaran SQCP dalam mengajar untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran.(2) Diharapkan para guru menerapkan teknik pembelajaran yang inovatif dalam mengajar untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran.(3) Diharapkan dapat memberikan manfaat pada Pendidikan Nasional pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya dalam meningkatkan hasil belajar menemukan gagasan utama paragraf siswa SMP/ MTs.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S..1990. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Bayujaga. 2010. Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Model Reciprocal Teaching Menggunakan CD Pembelajaran pada Materi Pokok Kubus Siswa Kelas VIII SMPN 2 Kendal.Skripsi. Semarang: FPMIPA Unnes.
Ekawarna. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Perkasa Press.
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Kerja sama Sekolah Pascasarjana UPI dan Remaja Rosdakarya.
Jayanti, Sri. 2012. ”Peningkatkan Hasil Belajar Melalui Teknik Reciprocal Teaching Pada Materi Kubus dan Balok Peserta Didik Kelas VIII B SMP 5 Semarang Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012”.Jurnal Metodika (Jurnal Pendidikan Dasar) Volume 2, Nomor 7, November 2012.
Uno, Hamzah B..2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumu Aksara.
BIODATA PENULIS
1. |
Nama |
SLAMET SULADI, S.Pd.,M.Pd. |
2. |
NIP |
19691029 199303 1 003 |
3. |
NUPTK |
0361747649200013 |
4. |
Jabatan |
Guru Madya |
5. |
Pangkat/Gol.Ruang |
Pembina Tingkat I/ IV-B |
6. |
Tempat / tanggal lahir |
Pati, 29 Oktober 1969 |
7. |
Jenis Kelamin |
Laki-laki |
8. |
Agama |
Islam |
9. |
Masa Kerja Guru |
18 tahun 3 bulan |
10. |
Pendidikan terakhir |
Magister (S-2) |
11. |
Fakultas / Jurusan |
Program Pasca Sarjana / Pengkajian Bahasa Indonesia |
13. |
Sekolah |
SMP Negeri 1 Jaken |
14. |
Alamat Rumah |
Tanjungsari RT 01/02 Kec.Jakenan Kab. Pati Email: slametsuladi@yahoo.com |
15. |
Hasil Karya |
|
Pati, 10Desember2015
Penulis,
Slamet Suladi, S.Pd.,M.Pd.
Pembina Tingkat I
NIP 19691029 199303 1 003
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PARAGRAF MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SQCP BAGI SISWA KELAS IX-B SMPN 1 JAKEN SEMESTER GENAP TAHUN 2014/ 2015
Artikel Publikasi
Penelitian Tindakan Kelas
Disusun oleh:
Slamet Suladi, S.Pd., M.Pd.
NIP 196910291993031003
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PATI
SMP NEGERI I JAKEN
Alamat: Jln. Jakenan-Jaken km 6, Tegalarum Jaken KP 59184
2015
Pengirim : SLAMET SULADI, S.Pd.,M.Pd.
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- FOTO KELAS 9 TP 2021/2022
- Apa Itu Google Classroom?
- Membuat Media Pembelajaran dan Presentasi dengan POWTOON
- ARTIKEL PTK AIKORE
- Cara Proteksi Folder Sharing
Komentar :
Kembali ke Atas